Satu warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, tewas akibat Gempa Tasikmalaya berkekuatan 5,4 skala Richter yang terjadi pada Minggu (10/1) sekitar pukul 07.25 WIB. Selain itu, dua orang lainnya mengalami luka.
Koban tewas adalah Upun Wihardis, 65 tahun, warga Kampung Wates, Desa Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk. "Dia meninggal di Rumah Sakit dr. Slamet Garut sekitar pukul 16.00 WIB tadi," ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Elka Nurhakimah.
Menurutnya, sebelum dirujuk, korban sempat dirawat di pusat kesehatan masyarakat setempat. Korban diduga meninggal akibat serangan jantung. Kekuatan gempa yang dirasakan cukup besar oleh warga Garut selatan itu, membuat korban trauma. Apalagi, pada peristiwa gempa Tasikmalaya 2 September 2009 lalu, menyebabkan banyak rumah warga setempat yang mengalami rusak berat.
Sedangkan korban luka di antaranya Suherman, 54 tahun, beserta anaknya yang bernama Galih, 15 tahun, warga Kampung Baru RT 02/ RW 09, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk.
Pada saat kejadian keluarga Suherman berusaha keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun nahas, genting rumahnya jatuh dan menimpa kepala korban. Akibatnya, mereka menderita luka cukup parah di bagian kepala. "Mereka masih menjalani perawatan di puskesmas setempat," ujarnya.
Dia menyatakan biaya pengobatan korban Gempa sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, para korban juga direncanakan akan mendapatkan bantuan tanggap darurat. "Kita akan memberikan bantuan untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja. Bantuannya akan kami kirimkan besok pagi," ujarnya.
Sebelumnya, gempa yang berlokasi di 84 kilometer barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat, itu dirasakan di beberapa daerah, termasuk Garut. Warga yang berada di wilayah pesisir pantai selatan berhamburan keluar rumah saat merasakan getarannya. Mereka masih trauma dengan gempa yang terjadi pada 2 September 2009 lalu.
Getaran gempa berlangsung sekitar 50 detik. "Goncangannya lumayan terasa juga tapi tidak sebesar waktu bulan puasa kemarin," ujar Dian, 25 tahun, warga Kampung Datar Pasang, Desa Sukanagara, Kecamatan Cisompet.
Goncangan gempa juga dirasakan sebagian warga yang berada di daerah perkotaan Kabupaten Garut. Getarannya terdeteksi di Pos Pengamatan Gunung Api Guntur. "Kekuatannya berkisar antara I-II MMI (Modified Merchantile Intensity)," ujar Petugas Pos Gunung Guntur, Ade, saat dihubungi Tempo melalui telepon.
Menurutnya, kekuatan gempa tersebut hanya dirasakan oleh sebagian warga Garut saja. Selain itu, goncangannya pun tidak berpotensi merusak bangunan. Hal itu karena pusat gempa jauh di luar daerahnya, yakni berada di daerah Tasikmalaya. "Gempa kali ini juga tidak mempengaruhi aktivitas kegempaan Gunung Guntur," ujarnya.
Berdasarkan situs Badan Meteorolog Klimatologi dan Geofisika, gempa terjadi sekitar 07:25:04 WIB. Titik gempa berada di 8.02 LS - 107.91 BT atau 84 kilometer barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat. Kekuatan gempa mencapai 5.4 skala Richter dengan kedalaman 14 Kilometer.
0 komentar Gempa Tasikmalaya, Satu Tewas, Dua Terluka