Lagu
Kukatakan pada hatiku, pada hatiku lemah:
Belum padakah kiranya sekedar mecinta kekasih?
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Maknanya: melebur-dalam-mendamba zaman bahagia?
Diberinya aku jawaban: belumlah lagi memadahi,
Belum lagi memadahi sekedar mencinta kekasih;
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Memestakan dikenanan kesenangan dulu kembali?
Kukatakan pada hatiku, pada hatiku lemah:
Belum padakah kiranya sekian tusukan sedih?
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Maknanya: merasakan sayat pilu ditiup ayun langkah?
Diberikan aku jawaban: belumlah lagi mewadahi,
Belum lagi memadahi: sekian tusukan sedih;
Dan tak jelaskah lagi bagimu:silih-ganti tak berhenti,
Memesrakan dikenangan kesedihan lampau kembali?
(1831)
By: ALFRED DE MUSSET
Demikian puisi alam kali ini, Jangan lupa untuk melihat daftar puisi menarik lainnya di blog ini.
artikel terkait :
puisi alam - laut yang ramai
puisi alam - hutan setelah hujan
puisi alam - indahnya negeri ini
Kukatakan pada hatiku, pada hatiku lemah:
Belum padakah kiranya sekedar mecinta kekasih?
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Maknanya: melebur-dalam-mendamba zaman bahagia?
Diberinya aku jawaban: belumlah lagi memadahi,
Belum lagi memadahi sekedar mencinta kekasih;
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Memestakan dikenanan kesenangan dulu kembali?
Kukatakan pada hatiku, pada hatiku lemah:
Belum padakah kiranya sekian tusukan sedih?
Dan tak jelaskah bagimu: silih-ganti tak berhenti,
Maknanya: merasakan sayat pilu ditiup ayun langkah?
Diberikan aku jawaban: belumlah lagi mewadahi,
Belum lagi memadahi: sekian tusukan sedih;
Dan tak jelaskah lagi bagimu:silih-ganti tak berhenti,
Memesrakan dikenangan kesedihan lampau kembali?
(1831)
By: ALFRED DE MUSSET
Demikian puisi alam kali ini, Jangan lupa untuk melihat daftar puisi menarik lainnya di blog ini.
artikel terkait :
puisi alam - laut yang ramai
puisi alam - hutan setelah hujan
puisi alam - indahnya negeri ini
0 komentar Puisi Alam - Lagu