Sekitar Dunia Unik – Bagi Anda generasi yang lahir pada tahun 80-an dan 90-an, sudah sepantasnya mensyukuri masa kecil yang begitu bahagia, dapat berkumpul dan bermain bersama teman tanpa gadget, tidak ada lagu orang dewasa yang dapat merusak keharmonisan masa anak-anak dan beragam kesenangan yang lainnya.
Pada era tersebut, Anda akan disuguhkan dengan beragam hiburan yang dapat dinikmati yang sesuai dengan usia dan konten yang memang ditujukan untuk anak-anak pada umumnya. Sangat bertolak belakang dengan generasi masa kini yang…. Ah sangat susah untuk menjelaskannya, mimin angkat tangan deh kalau lihat kelakuan anak-anak zaman sekarang.
Langsung saja, mimin akan share 5 tokoh yang telah berjasa ‘menyelamatkan’ masa kecil Anda yang lahir pada tahun 80-an dan 90-an, ada yang masih ingat?? Berikut ulasannya, seperti yang saya lansir dari boombastic :
1. Pak Raden, Pembuat Karakter ‘Si Unyil’
Serial Si Unyil yang hits di era 80-an merupakan sebuah karakter hasil besutan Drs. Suyadi (Pak Raden). Karakter Pak Raden di serial Si Unyil berpenampilan tampak sangar dengan kumis lebatnya dan berbusana khas Jawa, merupakan perwujudan asli dari Drs. Suyadi. Ia berasal dari Jawa Timur dan merupakan seorang seniman tradisional, Khususnya di bidang perwayangan.
Baca juga -> Pria yang Melakukan Operasi Plastik Agar Berwajah Anjing
Drs. Suyadi menempuh pendidikan di jurusan Seni Rupa ITB. Ia membuat karakter boneka Si Unyil berdasarkan naskah ciptaan Kurnaen Suhardiman. Di tahun 1983, serial Si Unyil bahkan pernah mendapat penghargaan dari UNICEF sebagai program pendidikan anak-anak terbaik.
Selain itu, ia juga pandai menggambar dan sempat bekerja di Studio film di Perancis. Namun sayang, ajal menjemputnya pada tahun 2015. Semua jasa-jasa beliau akan selalu dikenang oleh seluruh anak-anak Indonesia.
2. Susan dan Kak Ria Enes
Masih ingat dengan boneka Susan? Boneka Susan yang selalu digendong oleh Ria Enes ini sangat ngetop dan cukup fenomenal di awal tahun 90-an. Penampilan Susan dan Ria Enes yang menghasilkan album lagu anak-anak ini cukup sukses dan meraih penghargaan album terlaris oleh DHX Award.
Sebenarnya karakter boneka Susan ini lahir secara tidak sengaja ketika siaran radio yang dibawakan oleh Ria Enes semasa kuliah di Surabaya. Waktu itu, ia sempat harus siaran sendiri karena partnernya sedang berhalangan sakit. Kemudian, wanita yang bernama asli Wiwiek Suryaningsih ini pun harus berimprovisasi dengan tampil seolah-olah sedang mengobrol dengan anak kecil yang bersuara menggemaskan, meskipun sebenarnya Ia hanya seorang diri saja. Iya seorang diri, mirip jomblo.
Menariknya, karakter Susan justru menyita perhatian publik dan ia pun mendapat banyak tawaran untuk manggung di berbagai tempat. Lalu Ria Enes pun membeli sebuah boneka khusus untuk dijadikan sebagai karakter bernama Susan. Ia juga pernah tampil mengisi acara Pesta Anak di salah satu stasiun televisi swasta. Meskipun Ria Enes sudah dikaruniai tiga orang anak dan tengah sibuk mengurus Dunia Suzan di Surabaya yang fokus pada pendidikan anak-anak yang masih dini, namun Ia tetap aktif tampil bersama Susan di berbagai acara.
3. Papa T. Bob dan Lagu Masa Kecil
Bagi Anda yang pernah mendengarkan lagu dari Trio Kwek Kwek, Joshua maupun Enno Lerian, mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Papa T. Bob. Ya, beliau lah sang maestro yang menjadi kunci dibalik kesuksesan mereka. Erwanda, atau biasa disapa Papa T. Bob adalah sang penulis lagu tersebut. Ia menciptakan berbagai lagu anak-anak yang menjadi hits waktu itu, seperti Diobok-obok, Lumba-lumba, Nyamuk Nakal masih banyak lagi.
Ia hanya akan menciptakan lagu jika ia sudah bertatapan langsung dengan sang calon penyanyi. Ia mengakui jika pertemuannya dengan calon penyanyi akan memberinya ilham untuk menciptakan lirik dan musik yang sesuai dengan image si anak yang akan menyanyikannya. Hmmm... Sebuah metode yang terbilang cukup unik ya guys.
4. Pak Tino Sidin dan Dunia Menggambar
Siapa yang tidak kenal dengan sosok pelukis yang satu ini? Jika Anda kelahiran era 80-an atau 90-an sudah pasti tidak asing lagi dengan sosok pelukis kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara ini. Beliau adalah Pak Tino Sidin yang ngetop melalui sebuah acara yang bernama “Gemar Menggambar” di TVRI pada dekade awal 80-an.
Pak Tino Sidin memiliki ciri khas dengan penampilannya yang selalu memakai kacamata tebal dengan paduan topi baret berwarna hitam berekor pendek. Berkat kehadirannya, minat serta kreativitas anak-anak terhadap seni menggambar pun meningkat. Beliau juga tidak pernah mengkritik hasil karya anak-anak terhadap seni menggambar, hal ini terbukti dengan komentarnya yang terkenal waktu itu : “BAGUS”!. Kata ini selalu Ia ucapkan ketika mendapat hasil karya kiriman anak-anak dari seluruh Nusantara.
Selain sebagai pengajar menggambar dan seni lukis, Ia juga telah menerbitkan buku, diantaranya adalah seri ‘Mari Menggambar’ yang terbit hingga 10 jilid. Taman Tino Sidin berhasil Ia dirikan di Yogyakarta dan Surabaya. Tino Sidin wafat pada usia 70 tahun pada tanggal 29 Desember 1995. Namanya dijadikan salah satu nama jalan di kota Yogyakarta, sebagai bentuk apresiasi atas sumbangsihnya di dunia seni dan budaya. BAGUS!!
5. Si Komo
Karakter Si Komo adalah sebuah karakter yang menyerupai hewan komodo yang dibuat oleh Kak Seto Mulyadi, seorang psikolog anak, untuk tayangan edukatif berjudul ‘Serial Boneka Si Komo’ yang pernah disiarkan di TPI pada tahun 1991. Selain Si Komo, beberapa karakter hewan lucu lainnya juga ditampilkan, seperti Belu (Bebek Lucu) dan Dompu (Domba Putih).
Adapun inspirasi dibuatnya karakter Si Komo adalah berkat pengaruh dari popularitas serial Si Unyil yang telah lebih dulu tampil. Bahkan, Kak Seto juga sempat belajar mendongeng langsung dari Drs. Suryadi (Pemeran Pak Raden).
Tayangan Si Komo berhasil menyita perhatian pemirsa waktu itu berkat pesan moral yang diberikan untuk anak-anak melalui tayangan cerita sehari-hari yang ditampilkan. Kak Seto mengaku, bahwa Ia masih berusaha untuk menghidupkan kembali karakter Si Komo agar dapat kembali ke layar kaca.
Mimin doakan, mudah-mudahan saja dapat terealisasi deh, supaya anak-anak zaman sekarang tidak lagi menonton tayangan kebut-kebutan, berantem, pacaran, manusia berubah jadi binatang dan hal-hal aneh yang lainnya. Aamiin…
Baca juga -> Beginilah Wujud KTP Pada Zaman Penjajahan Belanda
Bagaimana, kangen tidak dengan tayangan zaman dulu? Kalau mimin sih kangen banget, tapi sayang cuma tinggal cerita belaka untuk anak cucu kita nanti.
Nah itulah 5 tokoh yang menyelamatkan masa kecil Anda. Semoga jejak positifnya dapat ditiru oleh generasi selanjutnya ya guys.
Semoga bermanfaat.
Pada era tersebut, Anda akan disuguhkan dengan beragam hiburan yang dapat dinikmati yang sesuai dengan usia dan konten yang memang ditujukan untuk anak-anak pada umumnya. Sangat bertolak belakang dengan generasi masa kini yang…. Ah sangat susah untuk menjelaskannya, mimin angkat tangan deh kalau lihat kelakuan anak-anak zaman sekarang.
Langsung saja, mimin akan share 5 tokoh yang telah berjasa ‘menyelamatkan’ masa kecil Anda yang lahir pada tahun 80-an dan 90-an, ada yang masih ingat?? Berikut ulasannya, seperti yang saya lansir dari boombastic :
1. Pak Raden, Pembuat Karakter ‘Si Unyil’
picture : bintang.com
Serial Si Unyil yang hits di era 80-an merupakan sebuah karakter hasil besutan Drs. Suyadi (Pak Raden). Karakter Pak Raden di serial Si Unyil berpenampilan tampak sangar dengan kumis lebatnya dan berbusana khas Jawa, merupakan perwujudan asli dari Drs. Suyadi. Ia berasal dari Jawa Timur dan merupakan seorang seniman tradisional, Khususnya di bidang perwayangan.
Baca juga -> Pria yang Melakukan Operasi Plastik Agar Berwajah Anjing
Drs. Suyadi menempuh pendidikan di jurusan Seni Rupa ITB. Ia membuat karakter boneka Si Unyil berdasarkan naskah ciptaan Kurnaen Suhardiman. Di tahun 1983, serial Si Unyil bahkan pernah mendapat penghargaan dari UNICEF sebagai program pendidikan anak-anak terbaik.
Selain itu, ia juga pandai menggambar dan sempat bekerja di Studio film di Perancis. Namun sayang, ajal menjemputnya pada tahun 2015. Semua jasa-jasa beliau akan selalu dikenang oleh seluruh anak-anak Indonesia.
2. Susan dan Kak Ria Enes
picture : liriklaguanak.com
Masih ingat dengan boneka Susan? Boneka Susan yang selalu digendong oleh Ria Enes ini sangat ngetop dan cukup fenomenal di awal tahun 90-an. Penampilan Susan dan Ria Enes yang menghasilkan album lagu anak-anak ini cukup sukses dan meraih penghargaan album terlaris oleh DHX Award.
Sebenarnya karakter boneka Susan ini lahir secara tidak sengaja ketika siaran radio yang dibawakan oleh Ria Enes semasa kuliah di Surabaya. Waktu itu, ia sempat harus siaran sendiri karena partnernya sedang berhalangan sakit. Kemudian, wanita yang bernama asli Wiwiek Suryaningsih ini pun harus berimprovisasi dengan tampil seolah-olah sedang mengobrol dengan anak kecil yang bersuara menggemaskan, meskipun sebenarnya Ia hanya seorang diri saja. Iya seorang diri, mirip jomblo.
Menariknya, karakter Susan justru menyita perhatian publik dan ia pun mendapat banyak tawaran untuk manggung di berbagai tempat. Lalu Ria Enes pun membeli sebuah boneka khusus untuk dijadikan sebagai karakter bernama Susan. Ia juga pernah tampil mengisi acara Pesta Anak di salah satu stasiun televisi swasta. Meskipun Ria Enes sudah dikaruniai tiga orang anak dan tengah sibuk mengurus Dunia Suzan di Surabaya yang fokus pada pendidikan anak-anak yang masih dini, namun Ia tetap aktif tampil bersama Susan di berbagai acara.
3. Papa T. Bob dan Lagu Masa Kecil
picture : liputan6.com
Bagi Anda yang pernah mendengarkan lagu dari Trio Kwek Kwek, Joshua maupun Enno Lerian, mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Papa T. Bob. Ya, beliau lah sang maestro yang menjadi kunci dibalik kesuksesan mereka. Erwanda, atau biasa disapa Papa T. Bob adalah sang penulis lagu tersebut. Ia menciptakan berbagai lagu anak-anak yang menjadi hits waktu itu, seperti Diobok-obok, Lumba-lumba, Nyamuk Nakal masih banyak lagi.
Ia hanya akan menciptakan lagu jika ia sudah bertatapan langsung dengan sang calon penyanyi. Ia mengakui jika pertemuannya dengan calon penyanyi akan memberinya ilham untuk menciptakan lirik dan musik yang sesuai dengan image si anak yang akan menyanyikannya. Hmmm... Sebuah metode yang terbilang cukup unik ya guys.
4. Pak Tino Sidin dan Dunia Menggambar
picture : slideshare.net
Siapa yang tidak kenal dengan sosok pelukis yang satu ini? Jika Anda kelahiran era 80-an atau 90-an sudah pasti tidak asing lagi dengan sosok pelukis kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara ini. Beliau adalah Pak Tino Sidin yang ngetop melalui sebuah acara yang bernama “Gemar Menggambar” di TVRI pada dekade awal 80-an.
Pak Tino Sidin memiliki ciri khas dengan penampilannya yang selalu memakai kacamata tebal dengan paduan topi baret berwarna hitam berekor pendek. Berkat kehadirannya, minat serta kreativitas anak-anak terhadap seni menggambar pun meningkat. Beliau juga tidak pernah mengkritik hasil karya anak-anak terhadap seni menggambar, hal ini terbukti dengan komentarnya yang terkenal waktu itu : “BAGUS”!. Kata ini selalu Ia ucapkan ketika mendapat hasil karya kiriman anak-anak dari seluruh Nusantara.
Selain sebagai pengajar menggambar dan seni lukis, Ia juga telah menerbitkan buku, diantaranya adalah seri ‘Mari Menggambar’ yang terbit hingga 10 jilid. Taman Tino Sidin berhasil Ia dirikan di Yogyakarta dan Surabaya. Tino Sidin wafat pada usia 70 tahun pada tanggal 29 Desember 1995. Namanya dijadikan salah satu nama jalan di kota Yogyakarta, sebagai bentuk apresiasi atas sumbangsihnya di dunia seni dan budaya. BAGUS!!
5. Si Komo
picture : duniaku.net
Karakter Si Komo adalah sebuah karakter yang menyerupai hewan komodo yang dibuat oleh Kak Seto Mulyadi, seorang psikolog anak, untuk tayangan edukatif berjudul ‘Serial Boneka Si Komo’ yang pernah disiarkan di TPI pada tahun 1991. Selain Si Komo, beberapa karakter hewan lucu lainnya juga ditampilkan, seperti Belu (Bebek Lucu) dan Dompu (Domba Putih).
Adapun inspirasi dibuatnya karakter Si Komo adalah berkat pengaruh dari popularitas serial Si Unyil yang telah lebih dulu tampil. Bahkan, Kak Seto juga sempat belajar mendongeng langsung dari Drs. Suryadi (Pemeran Pak Raden).
Tayangan Si Komo berhasil menyita perhatian pemirsa waktu itu berkat pesan moral yang diberikan untuk anak-anak melalui tayangan cerita sehari-hari yang ditampilkan. Kak Seto mengaku, bahwa Ia masih berusaha untuk menghidupkan kembali karakter Si Komo agar dapat kembali ke layar kaca.
Mimin doakan, mudah-mudahan saja dapat terealisasi deh, supaya anak-anak zaman sekarang tidak lagi menonton tayangan kebut-kebutan, berantem, pacaran, manusia berubah jadi binatang dan hal-hal aneh yang lainnya. Aamiin…
Baca juga -> Beginilah Wujud KTP Pada Zaman Penjajahan Belanda
Bagaimana, kangen tidak dengan tayangan zaman dulu? Kalau mimin sih kangen banget, tapi sayang cuma tinggal cerita belaka untuk anak cucu kita nanti.
Nah itulah 5 tokoh yang menyelamatkan masa kecil Anda. Semoga jejak positifnya dapat ditiru oleh generasi selanjutnya ya guys.
Semoga bermanfaat.
0 komentar 5 Tokoh yang Menyelamatkan Masa Kecil Anda