Waspada Komplikasi Difteri

Waspada Komplikasi Difteri


KOMPAS.com - Difteri, penyakit yang menyerang saluran napas ini sering dianggap sepele, padahal komplikasi yang ditimbulkan tak ringan. Cegah dengan imunisasi DPT sesuai jadwal.

Menurut dr.Hindra Irawan Satari, Sp.A dari RSCM, difteri ditularkan melalui udara pernafasan, bersin, pilek batuk dan percikan ludah dari orang yang membawa kuman tersebut.

“Difteri bisa menyumbat saluran nafas, sehiungga membutuhkan pemblongan leher agar anak dapat bernafas, selain itu dapat juga menyerang jantung sehinga menyebabkan aliran darah jantung terhambat yang dapat menyabebabkan kematian, yang dapat terjadi pada awal minggu,” kata dokter ahli penyakit tropik ini.

Ia menambahkan, komplikasi yang menyebakan kematian adaah sumbatan saluran nafas atas dan hambatan saraf pada jantung. Obat yang diberikan untuk mengatasi difteri adalah antibiotik yang diberikan selama 7-10 hari.

“Bagi keluarga, juga harus diperiksa dan diberi pengobatan pencegahan dengan antibiotik,” imbuhnya.

Terapi pengobatan lain yang harus diberikan adalah anti difteri serum untuk menetralkan racun yang beredar dalam tubuh. Cara paling murah dan efektif mencegah penyakit mematikan ini adalah imunisasi DPT (vaksin gabungan melindungi terhadap penyakit Difteri, pertusis dan tetanus).

“Jika imunisasi belum lengkap, segera lengkapi imunisasi untuk mencegah terkenanya penyakit yang sangat menular dan dapat mematikan ini,” kata pengajar di Divisi Infeksi dan Pediatri Tropis, Dep Anak FKUI-RSCM ini.

Sumber: Kompas.com

Linked Posts:
Penyakit Difteri | Radang Tenggorokan

Kumpulan Artikel
Kumpulan Artikel Updated at: 05.02

Penyakit Difteri

Penyakit Difteri


Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.

Penularan
Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.

Simptom
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Perawatan dan pencegahan
Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas (tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

Sumber: Wikipedia Indonesia

Linked Post:
Waspada Komplikasi Difteri | Radang Tenggorokan |

Kumpulan Artikel
Kumpulan Artikel Updated at: 05.00